Ikhlasul Amal

Mengembalikan keriangan menulis

Amanah dari Lipatan

Posted at — Nov 6, 2011

Seperti paparan saya tentang memaksa diri sendiri agar disiplin berkarya dan keyakinan bahwa jumlah latihan penting, seharusnya sekarang ini saya dapat mengulang pemaksaan di masa lalu, misalnya satu tulisan setiap hari, disebar ke beberapa tempat kegiatan blog. Situs ini, #direktif, Google Plus, dan satu lagi Wislog, harus diisi secara rutin. Masak kalah oleh semangat memasang foto di Flickr?

Salah satu alat latihan yang sudah saya gunakan beberapa kali adalah Facebook. Dengan ukuran teks yang lebih leluasan dibanding mikroblog, Facebook terasa nyaman. Hal serupa yang terasa mengasyikkan di Google Plus. Sayang juga jika ide-ide disebar serampangan di mikroblog, apalagi ditandai urutan angka. Saya setuju penuh dengan tulisan Affan Basalamah tentang kultwit, sampaikanlah dengan elegan.

Seorang teman menyarankan saya menuliskan bagian-bagian penting dari buku yang sedang saya baca. Usulnya seperti doa kemarin sore: Yudha P. Sunandar tiba-tiba menghadiahi saya buku tebal dan bertopik berat, Dunia yang Dilipat, ditulis oleh Yasraf Amir Piliang.

Tentu gembira dihadiahi buku, Terima kasih, Yudha!

Dunia yang Dilipat

Mulailah terasa bahwa ini amanah dan tantangan agar khazanah yang ada di buku tsb. tidak berhenti sampai saya baca, melainkan harus terus dialirkan. Harus sanggup, coba dulu! Bismillah.