Ikhlasul Amal

Mengembalikan keriangan menulis

Senarai

Posted at — May 12, 2013

Teknik penulisan senarai, baik menggunakan simbol (bullet) atau nomor (numbering) sedang marak. Dalam format HTML, <ul> atau <ol> dan <li> mewakili penulisan senarai; dan kode \item di LaTeX.

Dalam penulisan, senarai biasanya dipakai untuk menjelaskan poin-poin penting secara ringkas, sehingga pembaca langsung pada simpul-simpul pikiran yang dimaksud. Cergas dan ringkas; berbeda dengan narasi panjang yang memang lebih ditujukan untuk paparan kaidah sebab-akibat atau perenungan yang perlu diendapkan dulu.

Contoh Kultwit

Senarai hari ini dipopulerkan oleh koleksi “Kultwit” atau “Kultweet”, inovasi istilah lokal untuk akronim “Kuliah di Twitter”, kias dari istilah sebelumnya, “Kultum” (“kuliah tujuh menit” atau “kuliah terserah antum”). Dengan keterbatasan Twitter hanya menampung pesan pendek bak SMS, keterangan ahli, pernyataan figur publik, hingga pengerahan sikap untuk kader partai cukup dengan posting beruntun ditambahi nomor sebelum kalimat – untuk memudahkan pembaca mendapatkan urutan.

Alat bantu yang memudahkan Kultwit juga sudah tersedia: Chirpstory dan Storify, misalnya. Keduanya dibuat bukan untuk mengakomodasi Kultwit Indonesia, melainkan semacam penyusun “kliping” halaman Web oleh penggunanya.

Sesuai amanat salah seorang petinggi partai beberapa bulan lalu bahwa tahun ini para kader akan “menyerbu” media sosial dan di media lain, terutama televisi, sedang terjadi gonjang-ganjing ekspos berita sepanjang hari, maka perlawanan balik dilakukan lewat aneka senarai. Baik di tempat asalnya sebagai Kultwit; jika disalin ke blog atau media sejenisnya, tetap berupa senarai.