Skip to main content

Ikhlasul Amal

A.S.

Pada mulanya Hillary Clinton berangkat menemui Morsi: konflik Gaza dapat diakhiri, poin untuk kubu Mesir. Musim semi Arab sudah bersemai.

Selanjutnya Suriah, beberapa analis Barat menyebut istilah sabuk Teheran-Baghdad-Lebanon-Damaskus. Polarisasi Sunni-Syiah: kubu Iran mengungkit-ungkit Morsi-Obama karena Saudi Arabia-Amerika Serikat sudah dianggap lazim.

Berlanjut dengan kejatuhan Morsi: Amerika Serikat menahan diri, Saudi langsung mengambil sikap. Kubu Saudi dan Mesir saling mengirim salvo. Kubu Iran mengambil pelajaran, soal Morsi-Obama terkadang disebut-sebut.

Suriah bergolak kembali, dunia cemas dengan risiko Perang Dunia. Giliran Kubu Iran vs. Saudi dan lagi-lagi peran Amerika Serikat dijadikan sindiran.

Perihal “Angkot Day”

Tentang kampanye dan eksperimen sosial Angkot Day yang akan diselenggarakan teman-teman Riset Indie besok, 20 September, pukul 05.00-19.00, saya ucapkan selamat mencoba! Karena ini rintisan komunitas, maka dilakukan secara parsial, kesadaran relawan, dan bersifat model. Jadi mari kita masyarakat, khususnya warga Bandung, melihat dengan pikiran terbuka terlebih dulu inisiatif untuk berubah menjadi lebih baik.

Angkot Day akan dilangsungkan dengan cara menggratiskan trayek angkot Abd. Muis-Dago. Yang lebih penting: angkot yang mengikuti eksperimen ini tidak diperbolehkan mengetem (berhenti dalam waktu yang tidak jelas dengan tujuan menunggu penumpang yang juga belum jelas kedatangannya), dilarang dikemudikan dengan ugal-ugalan, dan ujungnya menghasilkan ketertiban dan kenyamanan untuk penumpang. Untuk pengamatan selama eksperimen, di setiap angkot akan diikuti oleh seorang relawan pemantau.

Bersepeda Seperti Sediakala

Sebenarnya dalam bayangan saya tentang bersepeda adalah seperti sediakala™.

Saat itu sepeda yang sudah dianggap bagus adalah “Phoenix, buatan RRT” (Republik Rakyat Tiongkok). KW-1 dst. dari Phoenix bertebaran, antara lain “Turangga” buatan Sidoarjo. Phoenix tsb. berharga Rp 150-an ribu pada masa itu dan sudah kinclong. Tanpa perlengkapan khusus seperti gigi sekian nomor, apalagi speedometer dan GPS. Perlengkapan tambahan hanya rem dan sandaran untuk parkir.

Untuk Bandung Utara, sepeda seadanya seperti ini memang menyengsarakan: saya pernah mencoba memboyong ke sini waktu kuliah, hanya untuk melaju dari pintu gerbang kampus bagian depan ke perpustakaan di belakang, perlu mengayuh berbonus tersengal-sengal, sedangkan pada arah sebaliknya, direpotkan oleh pengereman yang mendebarkan jantung lebih keras.

Balasan Kebaikan

Seseorang dengan pikiran pendek mengambil kesimpulan gegabah, Tidak ada artinya kebaikan atau keburukanku, toh aku telah berlaku buruk pun tidak menjadikan masalah buatku!

Segumpal kesadaran dalam dirinya menyelinap dengan bisikan halus, Itulah Maha Pengasih dan Penyayang Tuhanmu: engkau berlaku buruk pun, tetap diberi kesempatan memikirkan perilakumu sendiri. Tidak malu kau?

Agama Dan Spiritualisme

Saya menjumpai beberapa tulisan yang memberi penekanan perbedaan antara agama dan spiritualisme dalam konteks yang tidak tepat, biasanya dalam bentuk sbb.:

  1. Agama dianggap memisah-misahkan manusia dalam sekat-sekat keyakinan, sedangkan spiritualisme merangkul semua manusia dalam satu pemahaman menuju Tuhan.
  2. Agama disebut lebih membuat penganutnya sibuk dengan aspek ritual mengarah kepada Tuhan, sedangkan spiritualisme terlihat lebih manusiawi, salah satunya karena pemahaman menuju Tuhan lewat apresiasi terhadap sesama manusia.

Penyebab munculnya perbedaan di atas a.l.: